Rabu, 30 Oktober 2013

"I don't need anything, like a hold or a hug when we walk together yesterday, I just wanna do everything you want. everything!"
"you ever hold my hand and walk together, you ever hug me then we  follow the light. But now you just want to walk together without hold me and hug me again"
"you ever promise before the light lead our future, but now you won't to promise again"

Senin, 21 Oktober 2013

mungkin karena aku kuat
21-10-13, Yogyakarta

lagi-lagi aku angkat bicara, walau hanya dalam diam dan hanya kepada Tuhan dan diriku sendiri

seharusnya aku tersenyum, sebelum rasa sakit mulai datang diantara kegelapan
seharusnya aku bersyukur, sebelum aku merasakan ini dan lalu aku mengeluh
mungkin aku lupa betapa baiknya Tuhan yang masih mengijinkanku menghirup udara
betapa baiknya Tuhan yang mengijinkanku untuk bertahan
terkadang aku merasa sendiri, meskipun semua ada disini
terkadang aku merasa hanya ada aku dan rasa sakit itu.
aku pernah terjatuh, aku pernah tak bisa bisa berdiri
lalu aku pernah kuat, dan aku pernah bisa
dan aku bisa mengerti jika ujian selalu datang karena Tuhan sayang padaku
dan aku bisa kuat karena saat itu aku yakin jika di masa depan pasti akan ada yang lebih berat
dan sekarang aku terjatuh lagi, dan memang ini jauh lebih berat
dan apakah aku harus mencari lagi?
kenapa Tuhan memberikan ini? apa karena akan ada yang lebih berat lagi?
aku hanya ingin diam, ingin tenang, walau sebentar
sebelum kekacauan datang, dan membuat semuanya lebih hancur
namun aku masih selalu bertanya, pada Tuhan dan pada diriku sendiri
kenapa Tuhan memberikan yang lebih berat?
dan sekarang aku mengerti, mungkin karena aku kuat :')

Kamis, 10 Oktober 2013

apakah kita........?


apa kamu masih mampu melihat? sepertinya tidak denganku, yang mulai merasakan sakit ketika melihat kita berada dalam lautan duri. aku ingin memejamkan mataku, sebentar saja. sebelum aku melihat diriku berteriak di ruang hati. sebelum aku melihat diriku tersudut di ruang pilu ini

apa kamu masih mampu berkata? saat mata mulai berbicara melalui setiap tetes yang mulai deras mengalir membasahi luka yang perih. aku ingin diam saja, sebelum kata membuat kita semakin tertusuk oleh duri yang kita tanam sendiri di antara kebahagiaan yang sudah ada

apa kamu mampu berdiri? saat hujan mulai berjatuhan dan membekukan hati kita yang mulai merasa dingin. saat hujan dan air mata menyatu menjadi lautan yang menenggelamkan kita. aku ingin kembali berdiri hingga menyentuh langit. aku sudah bosan untuk terus terjatuh dan tenggelam

apa kamu tidak merasa lelah? saat kita berlari pada arah yang salah. apa kamu mampu berlari kembali ke arah yang dulu? akupun sudah lelah sekarang jika harus berlari menjauh dari kita yang dulu, aku lelah jika kita harus memikul banyak beban sambil berlari menuju arah yang salah.

apa kita mampu kembali? saat kita sudah terlanjur jauh menyusuri ruang hampa. saat kita sudah lupa seperti apa cahaya saat bersinar. saat kita sudah lupa untuk bahagia.

apa kita masih saling ingat? saat pertama kita mulai tersenyum dan mulai berjalan beriringan. saat kita belum tenggelam oleh airmata. saat kita masih selalu bercerita bahagia. aku rindu itu, aku lupa bagaimana rasanya, aku merindukan kita saat cahaya lilin belum tertiup oleh kehampaan. lalu bawalah cahaya, aku lelah berada dalam gelap, aku ingin kita bahagia, maaf

Rabu, 09 Oktober 2013

"lalu apa yang mampu untuk menenggelamkan ego kita? sayang, iya hanya rasa sayang"

aku ingin disini, selalu

terima kasih waktu, telah memberikan kesempatan
untuk sekedar tau aku sudah berjalan jauh bahkan kadang kala aku berlari
untuk sekedar memahami aku telah berkelana dari satu hati  ke hati yang baru
untuk sekedar mengerti berapa banyak yang pernah kudatangi untuk sekedar singgah atau melepas lelah
untuk sekedar mengerti akupun sedang duduk manis disini, ditempat yang kusinggahi sampai detik ini
aku sedang tersenyum disini bersama pemilik rumah yang selama ini kusebut hatimu
aku sedang tak ingin pergi, aku ingin disini lebih dari sekedar selamanya
aku sungguh-sungguh tak ingin singgah kembali ke hati yang baru seperti yang dulu
aku sudah lelah untuk berkelana lagi, aku ingin disini
maka jangan lupa kau tutup pintu rumahmu, agar aku tak bisa keluar dari sini
namun bukalah jendela itu agar aku tetap bisa menghela nafas barangkali satu atau dua kali
saat sudah tak ada udara lagi dirumah ini
aku berharap kau bisa menjaga rumah ini untukku
membersihkannya agar aku bisa terlelap saat lelah
jangan dorong aku keluar dari tempat ternyaman ini
aku ingin disini selalu, aku ingin disini, dihatimu!
"Jika kau lelah bergandengan, jangan pernah kau lepas lalu pergi.
Tapi pelukkah aku, jika bergandengan sudah tak kau inginkan lagi"
- sss -

"selama masih ada ketidakterbukaan, lalu buat apa aku dan kamu menjelma menjadi kita?" 
- sss -

Selasa, 08 Oktober 2013

SELAMANYA?


Iya, aku sudah berada di tempat yang terasa nyaman. aku sudah benar-benar meletakkan hatiku sepenuhnya disini tanpa ada keraguan yang berkecimpung mengikuti dan menyorot di ruang hati. Lalu bolehkah aku tetap tinggal disini? Jika iya, bolehkah ini selamanya? Banyak orang yang berkata menyayangi untuk selamanya itu adalah kebohongan saja, tapi apa salahnya aku berharap ini untuk selamanya? Apa aku terlalu bermunafik didepanmu? Atau bahakan didepanku sendiri? Apa berkata selamanya itu salah? Memang aku tak pernah tau sampai kapan Tuhan meletakkan rasa sayang ini tepat di hati kita berdua, tapi apa berdoa agar ini lebih dari sekedar selamanya itu salah? Aku sudah terlalu nyaman dengan ini, sudah seperti rumah sendiri yang selalu aku datangi untuk pulang. Untuk aku pulang dan selalu pulang. Maka kita harus selalu sama-sama meneguhkan hati kita diantara ribuan kekacauan yang dapat menghancurkan apa yang telah menjadikan kita kuat, yang dapat mengakhiri apa yang telah kita mulai bersama. lalu ucapkanlah sejenak lantunan do'a untuk kita agar Tuhan akan tetap menyelimuti hati kita diantara dingin yang dapat merusaknya, agar Tuhan tetap melindungi hati kta diantara segalanya yang mampu untuk merusaknya. Lalu genggamlah tanganku beriringan dengan senyum bahagia dan jangan pernah kau lepaskan walau sedetik saja, karena aku akan terus berharap kita tidak sekedar selamanya

Sabtu, 05 Oktober 2013

duri dimana-mana?

Aku berjalan, beriringan denganmu. Tangan kita masih sama-sama menggenggam. Tapi tidak dengan cara yang sama, tidak seperti dulu, sebelum ada duri di dalam genggaman kita. Kita mengangkat kaki lalu berpijak kembali pada langkah dusta yang terbungkus kepalsuan jiwa. Tapi ini bukan aku. Dan sepertinya bukan kamu juga. Lalu siapa? Kenapa bukan kita? Kenapa begitu? Tanyakan padaku, lalu aku akan bertanya kembali kepadamu. Karena sebenarnya tidak semua pertanyaan memiliki jawaban. mungkin jawaban itu tersembunyi dibalik hati kita dan enggan untuk menjelma menjadi kata-kata. Kemana perginya jawab itu? ada yang tau? apa kamu tau? kenapa tak semua jawab dapat terpapar jelas didepan mata kita? Aku yakin hati kita sudah menelaah pertanyaan yang kita tanyakan pada hati kita masing-masing. Tapi kenapa hati kita masih juga terdiam saat itu? bahkan tak bergetar sedikitpun. Aku yakin hati kita mengerti, mungkin dusta telah merajai dan menggenggam apa yang telah menjadi rasa sakit dibalik kesenangan. Atau mungkin duri telah menjelma menjadi sebuah kapas saat kita terlelap. Dan kita tak melihat bahwa itu adalah duri yang selama ini menyakiti kita.Akankah kita menggenggam duri lagi? akankah kita menginjak duri yang sama? apa kita lupa jika duri itu menyakitkan? Sampai kita menginjak duri untuk yang kesekian kalinya. Aku ingin kita kembali merasakan sakit. bukan aku ingin menginjak duri lagi. Aku hanya ingin kita ingat kembali jika duri itu menyakitkan hingga kita tak menginjaknya lagi!

Kamis, 03 Oktober 2013

"Semua berpasangan, begitu juga pertemuan dan perpisahan. namun aku berharap hanya ajal yang membuat kita terpisah" 
- sss -

Selasa, 01 Oktober 2013

"Saya lebih suka menyampaikan rasa sayang pada ibu saya dengan tindakan"
Maaf ibuk shely nggak pernah bilang sayang sama ibuk :')