Sabtu, 30 November 2013

"andai aku bisa mengintip senja dihari yang lalu, hari dimana aku memikirkanmu"

Jumat, 29 November 2013

Akankah senja datang?

Menunduk lemas lalu berbaring diatas hamparan kegundahan
Dengan wajah putih pucat dan mata merah
Menahan rasa dingin yang mulai menggerogoti tubuh
Di antara rintik-rintik hujan yang membunuh kehangatan
Di antara dedaunan hijau yang membawa setetes embun
Di antara mendung hitam yang meredupkan siang
Sampai ku tertunduk tak berdaya
Sampai ku tergeletak diantara hamparan kesedihan
Hingga perlahan mulai meneteskan airmata
Sederas hujan yang juga turun bersama kesedihan
Hingga membanjiri luka yang mulai terasa perih
Lalu hatiku berteriak seakan tak ingin ini
Seperti petir yang berteriak saat hujan mulai menghapus kebahagiaan
Tidak seperti senja yang membawa kehangatan dan ketenangan
Dan di antara hujan aku masih bertanya
akankah senja datang, jika matahari enggan terbangun dari tidurnya?

Selasa, 26 November 2013

gersang!

Berapa lama lagi waktu mengantarkanku untuk melangkah
Dari jalan yang tak selayaknya kutempuh
Diantara dedaunan yang kering
Seakan tak akan ada lagi air yang mampu kuminum untuk sekedar bertahan
Seperti berada dalam kekeringan yang jauh membakar satu demi satu kebahagiaan
Lalu terdampar ditengah hati yang gersang tanpa ada dedaunan yang akan melindungi
Lalu kemana lagi aku harus melangkah?
Jika aku terdampar di antara kekeringan tanpa ada jalan dan tempat lain untuk berlabuh
Haruskah aku membiarkan perahuku tak berdaya disini?
Atau aku harus terus berlayar di lautan dedaunan kering dan mencari air meski tak akan pernah kudapat?
Haruskah aku terus membuka mata demi mencari setetes air yang tak akan pernah datang?
Atau mungkin aku harus menanam benih agar tempat ini bisa layak untuk kutempati lagi?
Atau aku harus menuntutmu agar aku bisa bahagia seperti yang kau janjikan?
mampukah aku bertahan? jika kau tak menjawab...

Senin, 25 November 2013

Diantara Senja

selamat senja untuk hari yang akan berakhir
Selamat berpisah untuk matahari yang mulai bersembunyi
Salam hangat untuk bintang sang penghuni malam
Biarlah aku duduk disini, diatas bebatuan hitam ini
Diantara ilalang yang masih bergoyang karena angin lalu
Diantara merahnya langit senja yang datang menyapa kesunyian
Maka ijinkanlah aku untuk sekejap memikirkanmu lebih dalam
Sembari melihat langit yang tak lagi biru
Dan ditemani oleh burung-burung yang akan selalu menerjang langit
Maka aku akan tetap menuliskanmu dengan cinta
Maka aku akan selalu berharap senja tak akan berakhir
Karena senja adalah saat terindah untuk mengingatmu
Diantara kesendirian yang hangat
Hanya ada aku, senja, dan cinta
Aku tak ingin senja berakhir cepat
Karena aku akan selalu rindu
Karena senja dan kamu adalah keindahan yang Tuhan berikan untukku
Dan aku akan selalu mencintaimu bersama hangatnya senja dipenghujung hariku

Selasa, 12 November 2013

"Ketika mereka memilih berani terluka karena cinta, aku lebih memilih berani bahagia karenamu"

Senin, 04 November 2013

Kenapa kita? Karena Bukan Mereka

Kenapa kita? Karena bukan mereka
Kenapa bukan mereka? Karena kita yang harus begini
Kenapa kita harus begini? Karena kita harus mengerti 
Kenapa kita harus mengerti? Karena kita harus bisa memahami
Kenapa kita harus bisa memahami? Karena kita harus bisa mengalah
Kenapa kita harus mengalah? Karena mengalah itu bukan kalah
Kenapa mengalah bukan kalah? Karena kita mengalah untuk menang 

Kenapa kita tak membela diri? Karena kita harus membiarkan mereka
Kenapa kita harus membiarkan mereka? Karena kita tidak boleh bicara
Kenapa kita tidak boleh bicara? Karena kita memang harus diam
Kenapa kita harus diam? Karena diam itu emas
Kenapa diam itu emas? Karena diam itu sabar
Kenapa diam itu sabar? Karena sabar itu jalan menuju ikhlas
Lalu kenapa kita ikhlas? Karena satu-satunya kebahagian yang bisa kita rasakan adalah ikhlas :)